Isi Kebijakan Ekonomi Jilid 5
Pemerintah meluncurkan paket kebijakan
ekonomi jilid lima pada hari ini, Kamis, 22 Oktober. Gubernur Bank Indonesia
(BI) Agus Martowardoyo juga turut hadir dan menyampaikan sejumlah hal.
Berikut poin-poin paket kebijakan
ekonomi kali ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian
Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro serta tanggapan dari
pihak BI.
Menteri Koordinator Perekonomian
Darmin Nasution
Revaluasi aset diperlukan oleh banyak
perusahaan kita. Tapi banyak yang tidak melakukan karena harus membayar pajak.
Dalam paket kelima ini, diberikan insentif pajak untuk mereka yang melakukan
revaluasi aset. Bisa sebagian bisa keseluruhan.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
1. Akan ada pemotongan tarif Pajak
Penghasilan (PPH) revaluasi baik untuk badan usaha maupun individu yang
melakukan pembukuan.
Jika proposal revaluasi diserahkan
sebelum akhir tahun, besaran tarif khusus revaluasi akan menjadi 3 persen dari
sebelumnya 10 persen. Apabila diserahkan pada semester pertama 2016, menjadi 4
persen dan bila semester dua 2016, menjadi 6 persen.
2. Instrumen investasi Real Estate
Investment Trust (REIT) akan bebas dari pajak berganda.
Gubernur BI Agus Martowardoyo
1. Langkah konkret pemerintah telah
menimbulkan dampak positif terhadap fundamental ekonomi, salah satunya terlihat
dari angka inflasi.Bank Indonesia (BI) meyakini tahun ini akan ada di bawah 4
persen.
2. Defisit transaksi berjalan akan
membaik dari -27 miliar dolar AS menjadi -18 miliar dolar AS.
3. Semester dua pertumbuhan ekonomi akan
lebih baik. Di 2015 secara total pertumbuhan ekonomi diperkirakan ada di 4,7
persen hingga 5,1 persen. Sedangkan untuk kuartal ketiga sendiri sebesar 4,85
persen
Komentar
Posting Komentar