Mengenal Toxic Positivity
Kamu pernah sedang berada dalam masalah dan diberikan kalimat positif
oleh temanmu, tapi ko rasanaya semakin sedih ya? Katanya, selalu berpikir positif sangat baik bagi kesehatan
mental. Tapi tahu tidak ternyata ada yang namanya toxic positivity?
Apa aitu Toxic Positiivty?
Mengutip dari Psychology
Today, toxic positivity mengacu pada konsep bahwa menjaga pikiran dan sikap
tetap positif adalah cara yang tepat untuk menjalani hidup. Kamu hanya fokus
pada hal-hal positif dan menolak hal yang memicu emosi negative. Toxic
Positifvity akan membuat kamu merasa bersalah akan perasaanmu. Selain itu, kamu
akan mencoba menyembunyikan perasaanmu dari diri sendir dan orang lain.
Disaat
pikiran positif seharusnya menjadikan kesehatanmu terjaga, toxic positivity
akan membuat Kesehatan mentalmu terganggu. Hal ini terjadi akibat penolakan
yang kamu lakukan terhadap perasaanmu sendiri. Penolakan-penolakan tersebut
akan bertumpuk dan pada suatu waktu sulit untuk dibendung. Kamu juga akan
merasa kebingungan dengan perasaanmu sendiri akibat terlalu sering menolak apa
yang seharusnya kamu rasa. Kemungkinan lain akibat toxic positivity yaitu
pikiranmu menjadi tidak realistis. Kamu akan menganggap semua masalah yang kamu
hadapi akan terlewati dengan sendirinya. Kamu akan berfikir bahwa semua akan selalu baik-baik saja.
Untuk menghindari toxic
positivity, sebaiknya kamu mulai mengubah pola pikirmu. Mulailah dengan tidak memaksakan
diri untuk selalu berfikir positif. Karena hal tersebut merupakan sebuah
kesalahan. Dibanding dengan itu, lebih baik rtanamkan dalam dirimu bahwa tidak
apa apa untuk merasakan apa yang seharusnya kamu rasa, karena baik kesedihan
maupun kebahagiaan tidak ada yang permanen.
Mulailah mengizinkan dirimu
untuk menangis. Kesedihan merupakan hal yang pasti dialami oleh setiap orang. Berhenti
berfikir bahwa menangis merupakan suatu hal yang memalukan. Faktanya, salah satu penelitian mengungkapkan bahwa
menangis juga bisa merangsang produksi hormon endorfin, yaitu hormon yang dapat
membuat Anda merasa lebih baik, mengurangi rasa sakit, dan meredakan stres.
Toxic Positivity dapat terjadi dari kita ke
diri sendiri maupun orang lain. Dampaknya sangat merugikan bagi kesehatan
mental. Maka dari itu, kita harus sadar dan berhenti untuk menyebarkan
kalimat-kalimat yang menunjukan toxic positivity.
Komentar
Posting Komentar