Pertama Kali Ngajar Private, Gimana yaa Rasanya?




Selamat pagi, atau siang, atau sore, atau malam, atau tengah malam, atau menjelang fajar, atau kapanpun saat kalian membaca ini hehee. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman saya terkait mengajar private untuk pertama kalinya. Semoga kalian mendapatkan manfaat, atau minimal terhibur, atau terisi waktu luangnya dengan membaca ini:)
Karena ini merupakan cerita dari pengalaman pribadi penulis, maka ada baiknya saya samapaikan ini dalam bahasa yang semi formal yah..

Saya akan membagi cerita singkat ini menjadi beberapa point

1. Dari mana sih saya mendapatkan tawaran untuk mengajar private?
Dari saudara saya yang berprofesi sebagai guru. Namun, tawaran ini tidak langsung diberikan kepada dia. Pada awalya, ibu dari calon anak murid saya meminta teman sepupu saya mencarikan seorang guru les untuk anaknya, singkat cerita dia tidak menyanggupi karena tidak memiliki cukup waktu, kemudian dia meminta sepupu saya untuk menggantikannya, namun, karena alasan yang sama, sepupu saya menawarkan pekerjaan tersebut kepada saya.
Tawaran seperti itu pernah saya dapatkan sebelumnya, mulai dari mama papa teman sebaya, orang tua anak tetangga, hingga sanak saudara. Tetapi saya belum cukup berani dan merasa tidak mampu untuk menerima pekerjaan tersebut.
Jika kamu menerima tawaran melalui seseorang, pastikan kamu cukup bertanggung jawab bila menerimanya yaaa, kan ga seru jika kamu sudah direkomendasikan sesorang tetapi tidak kompeten:(

2. Usia saya berapa saat pertama kali menjadi guru les private?
19 tahun kurang, pada liburan semester dua ke tiga. Mungkin ini usia yang terlalu lama untuk merasakan pengalaman pertama kali kerja, atau mungkin tidak juga? Entahlah tidak usah membandingkan dirimu dengan yang lainnya, toh, kecepatan manusia berbeda-beda.
Tapi bagi kalian yang berada di umur yang lebih muda, sama, maupun lebih tua, sekiranya dirasa mampu untuk mengambil pekerjaan ini, tidak ada salahnya untuk dicoba loh;)

3. Mata pelajaran dan tingkat apa yang saya ajar?
Matematika, smp kelas 1.
Saya bukan seseorang yang berlatar belakang jurusan matematika, ataupun jurusan pendidikan, tetapi sistem informasi. Jika kalian ragu karena kalian juga tidak berlatarbelakang kedua jurusan itu, tidak mengapa, asalkan kalian mau belajar dan me-review kembali apa yang kalian perlu tahu sebagai bahan ajar, sungguh, jurusan bukan masalah yang besar.

4. Bagaimana cerita nya?
Wah ini yah yang ditunggu. Uhh ceritanya seru, kebetulan saya suka mengajar sedari dulu, seru rasanya mendengar kata “ohhhhhh! Iya iya ohh gitu caranya” dari teman maupun anak tetangga.
Sebelumnya calon orang tua murid dari anak yang akan saya ajar menelepon saya via what’s up dan membuat janji untuk bertemu sekitar jam dua. Sehari sebelum pertemuan saya menyiapkan materi ajar, dari buku pemerintah yang bebas untuk di download, hingga blog blog yang sering saya kunjungi untuk belajar pada masa sekolah. Saya juga membuat rangkuman materi untuk satu bab, dan contoh soal beserta jawabannya. Berbicara di depan cermin, juga mengajari adik kecil sebagai kelinci percobaan hehee. Walaupun dia tak mengerti materinya, tapi setidaknya dia menghayati perannya dan saya tahu harus berinteraksi bagaimana dengan calon murid saya nanti.
Lokasi perumahan tersebut tidak jauh dari kampus, namun karena saat itu sedang liburan, maka saya berada di rumah. Saya berangkat jam sembilan, berencana belajar lagi di kost an dan tidur siang sejenak.
Tapi ada saja ya yang membuat berkesan, saya salah naik kereta teman teman:) dibawa jauh sampai stasiun akhir, dan harus balik lagi transit di tanah abang;) uhh, panjang cerita, saya sampai pukul setengah satu di kostan, dan kemudiannnn, mati lampu gais, mati listrik juga.
Saya kemudian ke gerai haus dekat kosan, berharap bertemu sesorang untuk meminta hotspot dan pesan grab, simcard saya tidak ada signal karena efek mati listrik, fyi, saya sudah membeli kartu perdana lain dan tetap tidak ada signal.
Ternyata sama saja, sampai di gerai haus, semua abang grab disana mengeluhkan signal;(, panjang cerita setelah berbincang dengan abang grab, saya diantar ke alamat tujuan secara offline, dan mencari alamatnya melalui bertanya dengan orang sekitar, bukan gugel maps gais..
Sesampainya di alamat tujuan, kepala saya rasanya sedikit pening, lelah karena sama sekali belum rebahan dan butuh asuoan makanan. Satu hal yang tidak saya duga, area perumahan tersebut juga mati listrik. Saya kemudian mengajar di ruang tamu, trial hingga satu setengah jam, ternyata rasanya tidak segugup itu kawan, rasanya seperti mengajari teman, atau adik kalian, sama saja. Jika kalian paham materi di luar kepala, saya rasa mungkin trial akan berjalan lancar. Jangan lupa tanyakan nama, dan asal sekolah yaa, dan sedikit basa-basi hehee.
Setelah trial berakhir, orang tua calom murid tersebut berbincang dengan saya mengenai pembayaran, dan saya langsung diminta mengajar minggu berikutnya. Saya memulai perjalan kembali ke rumah sekitar ba’da isya, dimana krl tidak bisa berjalan karena masih mati listrik, hingga saya sampai ke rumah kurang lebih jam 10 malam menggunakan busway.
Nahh, itu merupakan pengalaman pertama saya, bagi kalian yang mebaca ini karena ingin mencoba mengajar private, kalian mungkin dapat gambaran kan kalau ternya tidak se-seram itu kok;) tidak se-gugup itu.

Jangan dulu takut gagal sebelum mencoba. Lagian kalau gagal kenapa? Kan bisa coba lagi dan jadi pengalaman serta pembelajaran yang mungkin berharga. See yaaa untuk cerita-cerita berikutnya, dimanapun kalian, salam hangat dari penulis;)


Ohyaaa, untuk kalian yang sudah berpengalaman, share pengalaman pertama kalian yuk di kolom komentar;)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Esai Novel Rindu

Analisis Teks Sejarah, Struktur dan Kaidah Kebahasaan

Makalah Penyimpangan Nilai Pancasila Dalam Kasus Pelanggaran HAM